BULAN RAMADHAN, JANGAN SALAH FOKUS
Jika Anda membaca tulisan ini di awal-awal ramdahan, maka anda membaca di saat yang tepat. Tetapi, jikapun tidak waktu itu, tentu juga tidak menjadi masalah karena tidak ada salahnya membaca. Jadi mari kita sama-sama merenungi dengan kehadirannya bulan suci Ramadhan ini dengan hati yang bersih dan fikiran yang jernih, agar kehadiran bulan suci sebagai salah satu bentuk Rahmat Allah SWT untuk kita semua, bisa kita manfaatkan semaksimal mungkin, sehingga kita bisa menjadi orang yang beruntung, baik di dunia maupun di akhirat. Amin
Ust. Ahmad Asdaruddin, S.Sos |
Sudah menjadi pengetahuan umum yang sering diceritakan, bahwa Ramadhan adalah salah satu bulan yang di Hadiahkan kepada hambanya yang bertakwa dan tentunya kita patutu bersyukur hadiah tersebut dikhususkan Oleh Allah SWT untuk umat Nabi Besar Muhammad SAW, sebagaimana kita ketahui bersama bahwa umat lain tidak dianugrahi yang semacamnya. Mengingat bahwa rata-rata umat terdahulu memiliki usia yang sangat panjang-panjang, maka mereka melakukan amal-amal kesholehan sepanjang usia mereka, tentu mereka menjadi beruntung. dibandingkan dengan umat Nabi Besar Muhammad SAW yang memiliki rata-rata usia 60 s/d 70-an dengan umat Nabi terdahulu yang mencapai umur rata-rata ratusan bahwa sampai ribuan tahun lamanya.
Dengan demikian maka Allah SWT menghadirkan Ramadhan, yang ibadah utamanya adalah puasa, dimana ibadah ini hanya untuk Allah SWT semata dan Dia sendiri yang akan membalasnya. artinya pahala puasa sudah lepas dari "Matematika Malaikat", Karena Allah SWT sendiri yang akan membalasnya, dengan sekian banyak pahala yang dikehendaki-Nya. tentu ini adalah hadiah yang sungguh luar biasa istimewa, dan yang lebih istimewa lagi, di dalam bulan ramadhan ada malam yang sangat di nanti oleh Hamba Allh SWT dimana pada malam itu lebih mulia dari seribu bulan, yaitu "Lailatul Qadar". Artinya jika sepanjang hidup, kita mendapati sepuluh kali lailatul Qadar ini, maka itu sudah sama dengan orang yang beramal ratusan tahun lamanya. Subahanallah...
Nah, Itulah sebabnya kita menyaksikan sepanjang sejarah umat islaam, ketika Ramadhan tiba, mereka mengarahkan fokus pada amaliyah-amaliyah yang memang mestinya untuk ditekankan pada bulan suci Ramadhan di samping berpuasa, seperti fokus pada Tilawatil Qur'an dan Bertadabbur maknanya, berlama-lama berdiam di Masjid dalam rangka i'tikaf dan berdzikir kepada Allah SWT, memperbanyak Sadaqoh, dan lain sebagainya.
Oleh karena itu, kita seringkali mendengar misalnya, ketika Ramadhan tiba, Imam Maliki menutup Madrasah kajian Hadistnya dan Fokus pada membaca Al-Qur'an, padahal beliau adalah tokoh yang tak bisa dilepaskan sama sekali dengan hadits. Begitupun murid beliau, Imam Syafi'i, ketika bulan Ramadhan, beliau mengkhatamkan Al-Qur'an sebanyak enam puluh kali, dimana biasanya beliau Khatam tiga puluh juz setiap bulan. Dikisahkan pula bahwa semakin mendekati Ramadhan untuk digunakan salaf semakin giata bekerja, agar hasilnya bisa ditabung untuk digunakan pada bulan ramadhan, karena pada bulan ramadhan mereka fokus pad amaliyah Ramadhan dan tidak akan mau disibukkan dengan pekerjaan.
Dan tampaknya, lingkungan kita hari ini juga sangat ideal untuk melestarikan tradisi tersebut, dimana sudah maklum bahwa setiap menjelang Ramadhan semua Masjid, Pesantren dan istitusi pendidikan keagamaan diliburkan, tujuannya tidak hanya mengisi hari libur dengan rekreasi dan wisata alam, melainkan ini adalah tradisi yang telah berkesinambungan sejak masa ulama' salaf seperti zaman Imam Malik, yakni agar kita fokus pada ibadah-ibadah yang mesti ditekankan pada bulan Ramadhan.
Namun sungguh ironis bahwa faktanya kebanyakan kita telah salah persepsi dan karenaya jadi salah fokus. momentum libur panjang bulan Ramadhan kebanyakan justru diisi dengan liburan dan hiburan yang berpahala. sebagain malah total mencari penghasilan untuk dipetik buahnya pada saat lebaran nanti.
Dengan demikian marilah saya mengajak kita semua untuk selalu terus meningkatkan ibadah-ibadah di dalam bulan suci Ramadhan ini semoga segala apa yang kita lakuan selalu di ridho'i oleh Allah SWT. Amin
Created : Ust. Ahmad Asdaruddin, S.Sos
0 Response to "BULAN RAMADHAN, JANGAN SALAH FOKUS"
Post a Comment